Bali – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly terpilih sebagai Presiden dalam sidang tahunan AALCO ke-61 dan akan memimpin sidang lima hari berikutnya. Terpilihnya Yasonna sebagai presiden menjadi sesuatu yang istimewa karena Indonesia merupakan salah satu negara pendiri AALCO dan pada tahun ini terpilih menjadi tuan rumah dalam forum internasional tersebut. Senin (16/10).
Posisi ini diserahkan oleh Ketua Sidang Tahunan ke-60 AALCO, Uma Shekar, yang memimpin persidangan tahun lalu di India.
“Suatu kehormatan bagi Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan sidang tahunan AALCO yang ke-61, dan ini ketiga kalinya Indonesia menjadi tuan rumah acara tersebut, ” kata Yasonna.
Asia Africa Legal Consultative Organization (AALCO) mengadakan sidang tahunannya yang ke-61 untuk membahas agenda-agenda yang dibahas pada sidang-sidang tahun sebelumnya serta usulan-usulan baru dari negara-negara anggota AALCO. Sebagai tuan rumah, Indonesia juga aktif mengusulkan program-program baru, terutama terkait pembentukan Asset Recovery Expert Forum antara negara-negara Asia dan Afrika.
Isu lain yang ingin dibahas Indonesia pada pertemuan tahunan AALCO tahun ini adalah isu illegal fishing yang diharapkan dapat menarik perhatian negara-negara Asia Afrika dan dapat digolongkan sebagai kejahatan transnasional terorganisir.
Sebagai informasi, AALCO lahir dari pertemuan bersejarah KTT Asia-Afrika yang diselenggarakan pada tahun 1955 di Bandung, untuk membahas permasalahan hukum dengan tujuan untuk mencapai posisi bersama yang dapat disampaikan dalam berbagai pertemuan internasional seperti pertemuan PBB.
“Sudah tiba waktunya bagi kita untuk tidak hanya membahas masalah hukum tetapi juga merefleksikan hasil-hasil Konferensi Asia-Afrika dan prinsip-prinsipnya untuk terus memandu upaya kita bersama. “Konferensi tahunan ini merupakan bukti komitmen kita terhadap visi Asia dan Afrika, bekerja sama untuk masa depan yang lebih baik, ” tutup Yasonna.